`DISAKARIDA (C12H22O11)n’
Disusun oleh :
Lufi Nur Rudin
Nurmala Purwanti
Sri Lestari
Tuti Sri
Mulyani
Winarni Sri Astuti
Ditujukan untuk memenuhi Tugas
Kimia Organik II
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada
Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DISAKARIDA (C12H22O11)n” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Kimia Organik II pada semester tiga.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih Kepada :
1. Bapak Urip
Muriyanto,S.Si M.Pd selaku
dosen mata kuliah Kimia Organik II yang telah
memberikan tugas mengenai “DISAKARIDA (C12H22O11)n” ini sehingga
pengetahuan Penulis bertambah mengenai
materi ini.
2. Pihak-pihak yang
tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan
penulis terima dengan senang hati.
Bandung,
Januari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dari tahun ke tahun, rahasia makanan semakin terkuak.
Mula-mula mereka secara sederhana dapat menemukan makanan yang berguna
bagi manusia maupun hewan danmana yang tidak berguna. Mereka mengamati bahwa
manusia yang tidak atau kurang makan akan sakit. Mereka mengamati juga apabila makanan tersebut pahit pasti
tidak baik
bagi tubuh. Pertanyaanpun berkembang, mengapa makanan ini berguna, sementara
yang lain tidak ?
Mengapa buah tertentu
rasanya manis, sementara buah lain rasanyaasam ? Mengapa sayuran tersebut berwarna hijau, sementara
yang lain berwarna putih?. Mengapa-mengapa tersebut semakin mengumpul dan menggumpal dalam bentuk tanda tanya yang semakin
membesar.Mula-mula ditemukanlah zat-zat makanan yang mempunyai kegunaan besar
bagimanusia maupun
hewan. Penemuan tersebut dimulai dari adanya karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral. Kemudian menyusul
penemuan zat-zat
makanan yanglebih mikro lagi yang biasanya
merupakan bagian dari zat-zat makanan di atas.Karbohidrat misalnya, setelah
diteliti lebih dalam ternyata merupakan kumpulansenyawa yang dapat
diklasifikasikan lagi sebagai monosakarida, disakarida,oligosakarida dan polisakarida. Demikian juga setelah diperdalam oleh para penelititernyata turunan karbohidrat tersebut
masih juga dapat dipecah lagi menjadi senyawayang lebih kecil lagi. Seperti misalnya, monosakarida terdiri dari fruktosa,
galaktosa,manosa
dan glukosa.
Setelah diteliti lagi ternyata turunan monosakarida tersebut masihdapat dibagi-bagi lagi, sehingga
diketemukanlah komponen dasar pembentuk karbohidrat. Sekarang para ilmuwan maupun peneliti sudah dapat
mengetahui bahwakomponen
dasar kimia karbohidrat adalah Karbon, Hidrogen dan Oksigen.
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida
atau keton)
dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang
tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosforus,
atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Disakarida
Disakarida
adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol
disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida
yang banyak terdapat di alam.
Disakarida dibentuk
oleh kombinasi kimia dari dua molekul monosakarida dengan pembebasan satu
molekul air. Bentuk disakarida yang umum adalah sukrosa, maltosa, laktosa dan
selobiosa. Sukrosa merupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa dengan ikatan α
(1-5) yang dikenal sebagai gula dalam kehidupan sehari-hari. Sukrosa umumnya
terdapat dalam gula tebu, gula bit serta gula mapel. Maltosa merupakan gabungan
glukosa dan glukosa dengan ikatan α (1-4). Maltosa terbentuk dari proses
hidrolisa pati. Laktosa (gula susu) terbentuk dari gabungan galaktosa dan
glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa merupaka gabungan dari glukosa dan
glukosa dengan ikatan β (1-4). Selubiosa adalah sakarida yang terbentuk dari
sesulosa sebagai hasil kerja enzim selulose yang berasal dari mikroorganisme.
1.2 Klasifikasi Disakarida
·
Disakarida
reduktor (reducing disaccharides), di mana satu monosakarida, gula
reduktor, masih mempunyai satu gugus hemiasetal bebas.
Contoh: selobiosa dan maltosa.
·
Disakarida
non-reduktor, di mana komponen-komponennya terikat melalui suatu ikatan asetal
antara pusat-pusat anomeriknya dan tidak ada monosakarida yang mempunyai gugus
hemiasetal bebas. Contoh: sukrosa dan trehalosa.
1.3 Pembentukan Disakarida
Disakarida terbentuk
ketika dua monosakarida bergabung dan satu molekul air dilepaskan, suatu proses yang dikenal
sebagai reaksi
dehidrasi. Misalnya, gula susu
(milk sugar), laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan
gula tebu (sugar cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa, terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari dua molekul glukosa.
Dua monosakarida itu terikat
melalui suatu reaksi dehidrasi, juga disebut reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan
terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan
glikosidik.
1.4 Sifat Disakarida
Ikatan glikosidik dapat terbentuk antara suatu gugus hidroksil manapun pada
komponen monosakarida. Jadi, meskipun kedua komponen gula sama
(misalnya, glukosa), dapat
terjadi kombinasi ikatan yang beragam baik secara lokasi (regiochemistry) dan
ruang (stereokimia, seperti alfa-
atau beta-) sehingga dihasilkan disakarida yang merupakan diastereoisomer dengan
sifat-sifat kimia dan fisika yang berbeda.
Tergantung dari komponen monosakarida pembentuknya,
disakarida kadangkala berbentuk kristal, kadangkala larut dalam air, kadangkala
berasa manis dan terasa lengket.
1.5 Contoh Disakarida
1.
Beberapa Contoh Disakarida Umum:
·
Sukrosa –
Glukosa + Fruktosa
·
Laktulosa –
Galaktosa + Fruktosa
·
Laktosa –
Galaktosa + Glukosa
·
Maltosa –
Glukosa + Glukosa
·
Cellobiosa –
Glukosa + Glukosa
2.6 Macam – macam Disakaida
Berikut ini
beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam:
1. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung
antarunit yaitu menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa.
Konfigurasi ikatan glikosida pada maltosa selalu α karena maltosa terhidrolisis
oleh α-glukosidase. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul
glukosa.
1. Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan
β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada
sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk
berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk
aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan
merupakan gula pereduksi.
1.
Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari
pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan
β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat
mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa
menyerang bayi.
BAB III
PENUTUP
Disakarida
merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air.
Contoh-contoh
disakarida adalah maltosa , sukrosa , laktosa.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah saling terikat. Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa. Ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Laktosa terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung bersama-sama dan molekul airnya dihilangkan. Hal ini dikenal sebagai “sintesis dehidrasi atau reaksi kondensasi”. Hasil sintesis disakarida dapat disimpan dengan relatif mudah, dan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai jenis makanan.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah saling terikat. Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa. Ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Laktosa terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung bersama-sama dan molekul airnya dihilangkan. Hal ini dikenal sebagai “sintesis dehidrasi atau reaksi kondensasi”. Hasil sintesis disakarida dapat disimpan dengan relatif mudah, dan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai jenis makanan.
·
Sukrosa (gula
meja, gula tebu, gula bit): Ini adalah berwarna putih, tidak berbau, bubuk
kristal dengan rasa manis. Hal ini paling dikenal karena perannya dalam gizi
manusia. Sukrosa terdiri dari glukosa (monosakarida) dan fruktosa
(monosakarida).
·
Laktulosa: Ini
adalah gula sintetis yang digunakan dalam pengobatan sembelit dan penyakit
hati. Hal ini terbentuk dari fruktosa dan galaktosa (monosakarida).
·
Laktosa (gula
susu): Hal ini ditemukan dalam susu. Laktosa terbentuk dari galaktosa dan
glukosa. Laktosa memiliki struktur molekul yang kompleks, dan sehingga beberapa
orang tidak mampu mencernanya dengan baik.
·
Maltosa: Hal
ini juga dikenal sebagai gula malt dan terbentuk dari ikatan antara dua unit
glukosa. Hal ini digunakan dalam pembuatan permen lembut seperti cokelat.
·
Trehalosa: Hal
ini juga dikenal sebagai mycosa atau tremalosa. Hal ini terbentuk dari ikatan
dalam unit-unit glukosa. Ini berfungsi sebagai antioksidan.
·
Selobiosa:
disakarida ini berasal dari kondensasi dua molekul glukosa.
Disakarida yang mengalami Pengurangan : Dalam jenis disakarida ini, gula
pereduksi adalah unit ‘hemiasetal’ bebas. Hemiasetal adalah senyawa yang
berasal berturut-turut dari aldehid dan keton. Aldehida adalah senyawa organik.
Gugus fungsi ini, dengan struktur R-CHO, terdiri dari pusat karbonil terikat
pada hidrogen dan gugus R. -CHO disebut gugus aldehid atau formil. Banyak
wewangian adalah aldehida. Keton juga senyawa organik dengan struktur RC (= O)
R ‘di mana C = O adalah kelompok keton. Contoh disakarida dengan pengurangan
ini adalah maltosa dan Selobiosa. Disakarida Non-pengurangan: Pada tipe ini,
monosakarida memiliki satuan hemiasetal bebas. Contoh disakarida
non-pengurangan adalah sukrosa dan Trehalosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar