Jumat, 05 Februari 2016

laporan Praktikum kimia dasar Destilasi



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
DESTILASI

Oleh
Nama       : Tuti Sri Mulyani
NIM          : D1A140872





 




LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL-GHIFARI BANDUNG
2014


BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1  Prinsip Percobaan
    Berdasarkan modul praktikum kimia dasar prinsip percobaan praktikum sebagai cara untuk memisahkan dan memurnikan zat cair.
1.2  Tujuan Percobaan
    Untuk memisahkan dan memurnikan zat cair melalui proses distilasi dan menentukan titik didih zat cair dengan cara destilasi





















BAB II
TEORI PENUNJANG

2.1  Alat yang digunakan
1.    Labu destilasi 259 ml                          (1)
2.    Pendingin                                            (1)
3.    Termometer 1500C                             (1)
4.    Labu Erlenmeyer 100 ml                     (1)
5.    Gelas kimia 400 ml                              (1)
6.    Batu didih                                            (5)
7.    Pembakar dan kasa                             (1)
8.    Klem tiga jari dan statif                        (2)
9.    Tabung reaksi                                      (2)

     2.2  Bahan yang digunakan
            1.    Larutan NaOH 0,01 M
            2.    Phenolftalien


2.3    Tijauan pustaka

              Sejarah Penemuan Metode Destilasi Bukti yang jelas distilasi pertama berasal dari bahasa Yunani. alkemis bekerja di Aleksandria pada abad pertama Masehi [2] . suling air sudah dikenal sejak setidaknya ca. 200 Masehi, ketika Alexander dari Aphrodisias menggambarkan proses penyulingan tersebut, orang-orang Arab mempelajari proses dari Mesir dan digunakan secara ekstensif dalam percobaan kimia mereka. Mereka memperkenalkan aparatus (seperti alembic, masih, dan retort) yang mampu sepenuhnya memurnikan zat kimia. Bukti nyata hasil penyulingan alkohol berasal dari Sekolah Salerno pada abad ke-12. destilasi Fractional dikembangkan oleh Tadeo Alderotti pada abad ke-13. Pada tahun 1500, Jerman alkemis Hieronymus Braunschweig menerbitkan  Liber de arte destillandi (Kitab Seni Distilasi), buku pertama semata-mata didedikasikan untuk subjek distilasi, diikuti tahun 1512 dengan versi yang diperluas banyak. Pada 1651, John Perancis menerbitkan The Art of Distilasi Inggris ringkasan utama pertama latihan, meskipun telah diklaim. 
                  

          Distilasi Sebagai alkimia berkembang menjadi ilmu kimia , kapal yang disebut back di digunakan untuk distilasi. Baik alembics dan retort adalah bentuk-bentuk gelas dengan leher panjang menunjuk ke sisi pada sudut bawah yang berperan sebagai berpendingin udara kondensor untuk memadatkan distilat dan biarkan menetes ke bawah untuk koleksi. Kemudian, alembics tembaga diciptakan. sendi terpaku sering dijaga ketat dengan menggunakan berbagai campuran, misalnya adonan yang terbuat dari tepung rye. Alembics ini sering menampilkan sistem pendingin sekitar paruh, menggunakan air dingin misalnya, yang membuat kondensasi alkohol lebih efisien. Ini disebut stills pot . Saat ini, retort dan pot stills telah banyak digantikan oleh lebih metode distilasi efisien dalam proses industri kebanyakan. Awal bentuk batch proses distilasi yang menggunakan satu penguapan dan satu kondensasi. Kemurnian ditingkatkan dengan penyulingan lebih lanjut dari kondensat. volume yang lebih besar diolah dengan hanya mengulangi penyulingan. Ahli kimia dilaporkan untuk melaksanakan sebanyak 500 sampai 600 distilasi untuk mendapatkan senyawa murni [10] .
       Pada awal abad ke-19 dasar-dasar teknik modern termasuk pra-pemanasan dan refluks dikembangkan, terutama oleh Perancis, kemudian pada tahun 1830 British Paten dikeluarkan untuk Aeneas Coffey untuk kolom distilasi wiski, yang bekerja terus menerus dan dapat dianggap sebagai arketipe unit petrokimia modern. Pada tahun 1877, Ernest Solvay diberi Paten AS untuk kolom baki untuk amoniak distilasi  dan tahun yang sama dan selanjutnya melihat perkembangan tema ini untuk minyak dan roh.
          Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasrkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cair. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
           Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil distilasi disebut distilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil distilasinya berupa air maka disebut sebagai aquadestilata (aquades).
            Peralatan distilasi umumnya terdiri dari suatu kolom atau tray, reboiler (pemanas), kondenser, drum reflux, pompa dan packed. Prinsip dari distilasi adalah campuran yang akan dipisahkan dimasukan kedalam alat distilasi. Dibagian bawah alat terdapat pemanas yang berfungsi untuk menguapkan campuran yang ada. Uap yang terbentuk akan mengalir keatas dan bertemu cairan (distilat) diatas. Zat-zat bertitik rendah dalam cairan akan teruapkan dan mengalir keatas sedangkan zat yang bertitik didih tinggi dalam uap akan kembali mengembun dan mengikuti aliran cairan kebawah.



























BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1  Langkah Kerja
        1.      Buat larutan NaOH 0,01 M sebanyak 100 mL, kemudian tambahkan 5 tetes Phenolftalien
        2.      Isi labu destilasi dengan larutan NaOH yang telah dibuat kemudian masukkan 3 butir batu didih.
        3.      Susun alat sesuai yang tertera pada modul, usahakan air pada pendingin tetap terisi penuh dan mengalir
               secara merata.
       4.      Nyalakan pembakaran bunsen dan panaskan larutan yang ada pada labu destilasi.
       5.      Tampang hasil destilasi kedalam labu erlenmeyer. Catat suhu penguapan air dan hentikan destilasi jika 
             volume destilasi mencapai 5 ml.
       6.      Buat grafik penyulingan antara waktu tiap 1 menit selama 30 menit sebagai sumbu datar dan suhu dalam 
                  0C dari pengamatan termometer yang reservoar dipasang diruang perjalanan uap labu suling sebagai 
              sumbu tegak.






















BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Percobaan
No
waktu
suhu
volume
1.
14, 10 menit
960 C
1 Tetes
2.
1, 10 menit
980 C
1 ml
3.
1 menit
980 C
2 ml
4.
49 detik
980 C
3 ml

4.2  Pembahasan
                   Distilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan tergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air. Semua komponen tersebut terdapat dalam fasa cairan dan uap. Fasa penguapan pada titik didihnya.
                 Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara distilasi adalah komposisi uap harus berbeda dari komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Suhu cairan mendidih merupakan titik didih cairan tersebut pada tekanan atmosfer yang digunakan.
    Rangkaian alat pada destilasi adalah sebagai berikut :
1.      Labu destilasi, berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan di destilasi yang terdiri dari :
             a.    Labu dasar bulat             b.    Labu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau refluk
       2. Thermometer, biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama
           proses destilasi berlangsung, dan thermometer yang digunakan harus berskala suhu tinggi yang diatas
           titik didih zat yang akan didestilasi dan ditempatkan pada labu destilasi dengan ujung atas reservoir   
           HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.
             3. Kondensor, memiliki 2 celah yaitu celah masuk untuk aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk
                aliran air keran.

             4. Labu didih, biasanya selalu berasa atau keset yang berfungsi untuk sebagai wadah sempel
       5.  Pipa dalam = pipa destilasi

7           6.  Aerator, berfungsi untuk menyalurkan air kedalam kondensor dan mengeluarkan air dalam 
                 kondensor.













BAB V
KESIMPULAN

Dari percobaan destilasi diatas dapat disimpulkan bahwa distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasrkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cair.
larutan NaOH + Phenolftalien menghasilkan larutan berwarna ungu sebanyak 100 mL didapatkan suhu mendidih 960 C. Suhu tetesan pertama 960 C suhu konstan 980 C warna destilat bening (tidak berwarna).














DAFTAR PUSTAKA
Turmala, Ela Sutrisno, Dra, M.S (2010) Penuntun Praktikum Kimia Dasar

Universitas Pasundan Bandung
Inti rahmania, S.Si (2008) Modul Praktikum Kimia Dasar
       Universitas Al-ghifari Bandung
Ayu, Risma. 2012 Laporan Destilasi http://rismaayushy.blogspot.com
      Diakses 26 Maret 2015
Destilasi sederhana (2012) https://theprincess9208.files.wordpress.com
     Diakses 25 maret 2015
Praktikum Kimia Dasar Farmasi  http://www.academia.edu
   Diakses 20 maret 2015



 















1 komentar:

  1. Best casino bonuses for 2021 | CasinoTopBonus.org
    CasinoTopBonus.org provides a list of the top casino bonuses 벳 365 코리아 우회 for US 바카라 추천 사이트 players based on your gambling skills. 오즈포탈 Find out 먹튀사이트 about the top bonuses ㅅ ㅇㅌ 추천

    BalasHapus